Sejarah Alpukat Miki di Indonesia sebenarnya belum terlalu lama dibandingkan dengan alpukat jenis lainnya yang sudah lebih dulu populer. Alpukat Miki pertama kali dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap varietas alpukat unggul yang memiliki rasa lezat, daging buah tebal, dan produk
Tidak ada catatan pasti yang mengungkap asal-usul detail dari varietas ini, namun diduga Alpukat Miki awalnya dikembangkan dari hasil persilangan beberapa jenis alpukat lokal. Tujuannya adalah untuk menciptakan varietas baru yang lebih unggul dari segi ukuran buah, ketebalan daging buah, serta ketahanan terhadap berbagai kondisi iklim dan penyakit. Nama "Miki" diperkirakan berasal dari nama petani atau penangkar yang berhasil membudidayakan dan mempopulerkan alpukat ini, namun tidak diketahui secara pasti sia
Alpukat Miki mulai dikenal luas di Indonesia setelah banyak petani di daerah dataran tinggi Jawa dan Sumatera mulai membudidayakannya. Petani dan penakar tanaman buah menarik dengan ciri unggul Alpukat Miki, seperti ukuran buah yang besar, biji yang kecil, serta daging buah yang tebal dan creamy. Hal ini membuat permintaan terhadap bibit Alpukat Miki semakin meningkat, dan varietas ini mulai menyebar ke daerah lain di Indonesia.
Pohon Aren
Aren Genjah Kutim telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul dengan SK. No. 3879/Kpts/SR.120/9/2011 tanggal 14 September 2011. Aren Genjah Kutim merupakan tanaman asli Kabupaten Kutai Timur, dengan penyebaran yang luas terdapat di Kecamatan Teluk Pandan.
Potensi produksi benih per pohon benih adalah + 4.000 butir. Tanaman ini tahan terhadap hama dan penyakit, wilayah pengembangannya adalah pada lahan kering iklim basah, air tanah dangkal, dan curah hujan 1000-1500 mm per tahun dengan bulan kering < 6 bulan kering.
Aren Genjah Kutim memiliki manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi karena setiap mayang dapat menghasilkan nira > 12 liter/hari dengan lama penyadapan >2 bulan/mayang. Bagian yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah nira yang biasanya dibuat gula cetak atau gula semut. Pada daerah lain nira dibuat tuak atau captikus. Saat ini sudah mulai digalakkan untuk pembuatan alkohol teknis atau bio fuel.
Karakteristik Aren Genjah Kutim yaitu: pohonnya dan mulai berproduksi sekitar 5-6 tahun. Ciri khas ini menjadi nilai tambah dan pembeda dengan Aren tipe Dalam.
Saat ini, varietas aren Genjah Kutim telah dikembangkan pada beberapa daerah di Indonesia, antara lain Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat dan Sulawesi Utara.
Potensi produksi benih pohon induk aren Genjah Kutim adalah 4.032 butir/pohon, dan dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas 12-13 ha.
Produk tanaman aren memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi ekspor jika diusahakan secara serius. Semua bagian tanaman dapat diolah menjadi berbagai produk pangan dan non pangan. Salah satu produk non pangan dari aren adalah bioetanol yang diolah dari nira.
Mengenal lebih dekat pohon pule
Pohon Pule atau pohon blackboard adalah pohon Negara Benggala Barat resmi. Itu juga terkenal dengan nama Chhatim dan Saptaparni, secara lokal. Pohon itu berasal dari anak benua India, Asia Tenggara, Cina, Indonesia, dan Australia.
Pohon ini memiliki kegunaan yang cukup luas, memiliki kulit kayu yang menghasilkan serat, dan kayunya dapat diproduksi untuk membuat kertas dan papan tulis. Bukan hanya itu saja manfaatnya, pohon yang satu ini juga dapat berguna untuk kesehatan.
Mengenal Pohon Pule
Dirangkum dari buku Tanaman Pepohonan Pencegah & Penghalau Gelombang Tsunami Di Kawasan Pesisir Pantai Edisi Bahasa Indonesia karya Jannah Firdaus Mediapro, pohon dengan nama latin Alstonia Scholaris ini merupakan jenis tanaman keras yang umumnya hidup di Pulau Jawa dan Sumatra.
Pule banyak dijumpai di kawasan terbuka, bersemak atau hutan campuran, hutan primer atau sekunder, hutan jati, atau pinggir ladang pada ketinggian 50-1.500 mdpl. Pada umumnya, pohon pule tumbuh di daerah dengan suhu tahunan rata-rata 12-32 derajat Celsius.
Sebagai pohon penghijauan dan juga untuk memperlambat gelombang tsunami, pohon pule banyak digunakan karena daunnya yang mengkilat, rimbun, dan melebar ke samping. Karakter yang dimiliki membuat pohon pule dapat memberikan kesejukan di tengah teriknya cahaya matahari.
Selain sebagai penghijauan, pohon ini juga dikenal sebagai obat herbal sejak dahulu kala. Mengutip dari laman Always Ayurveda, pohon yang satu ini telah dikenal sebagai tanaman obat ayurveda sejak berabad-abad lamanya.
Tonik yang terbuat dari pohon pule digunakan sebagai obat penurun demam, membantu memulihkan sistem pencernaan, hingga penyakit kulit.
Sementara itu, ekstrak etanol yang dimiliki pohon ini tengah diteliti lebih lanjut. Pohon ini berpotensi menjadi agen anti-inflamasi yang efektif.
Ekstrak pohon pule juga disebut dapat mengatasi menstruasi yang tidak teratur. Ekstrak kulit kayu juga telah terbukti bisa digunakan sebagai obat diare.
Selain untuk kesehatan, kulit kayu pohon pule juga bisa digunakan sebagai pewarna alami. Kulit kayu pohon pule juga bisa digunakan sebagai pewarna alami. Kulit kayu pohon pule menghasilkan warna kuning yang natural.
Pohon yang satu ini diketahui bisa tumbuh sampai 40 meter. Pohon ini juga memiliki jenis bunga yang majemuk dengan kelopak bulat telur berwarna putih kekuningan. Bunga pohon pule mekar pada Oktober dan memiliki aroma yang harum yang dapat menenangkan.
Manfaat Pohon Pule
Tanaman yang satu ini memiliki manfaat lainnya yang baik untuk tubuh, diantaranya :
1. Menyembuhkan demam berulang dan intermiten
Biasanya untuk menyembuhkan demam, kulit pohon pule dikumpulkan terlebih dahulu dan kulit luarnya dihilangkan dengan cara dikikis. Untuk ini, sepotong kecil bawang putih dan biji jintan ditambahkan dalam proporsi yang sama dan ramuan disiapkan. Ini dapat menenangkan demam berulang dan intermiten dengan efektif.
2. Obesitas dan kolesterol
Kulit atau daun segar pohon pule dikumpulkan untuk membuat jus segar dengan cara ditumbuk. Sebaiknya, ini diberikan di pagi hari. Ini sangat efektif melawan keluhan seperti obesitas, hiperkolesterol, dan lipoma.
3. Penyakit kuning
5-10 gram kulit pohon pule diambil untuk ditumbuk halus. Ini diberikan bersama dengan buttermilk, setiap pagi selama 5-10 hari. Hal ini ditemukan efektif dalam kasus obstructive jaundice.
4. Menghilangkan ketombe dan kutu rambut
Kulit pohon diambil dan ditumbuk dengan baik, tambahkan 150 ml minyak wijen ke dalamnya dan panaskan dengan api sedang sampai kandungan airnya benar-benar menguap. Setelah itu, saring dan simpan. Ramuan ini digunakan untuk diterapkan pada kulit kepala, ini sangat efektif untuk melawan ketombe dan kutu rambut.
5. Mengurangi nyeri pada bagian dada
Bagian yang dapat digunakan untuk menghilangkan nyeri pada bagian dada adalah batang pohon pule yang sudah dicuci dan dikunyah bersama dengan daun pinang.
6. Meredakan bengkak pada tubuh
Getah pohon yang satu ini juga bisa digunakan untuk menyembuhkan bengkak pada tubuh dengan cara mengolesi getah pohon pule pada bagian yang bengkak.
7. Luka bernanah
Gunakan daun pohon pule yang sudah diulek atau digiling. Setelah itu, balurkan pada bagian yang terluka.
8. Membersihkan organ dalam wanita
Melansir dari laman Detikcom, setelah melahirkan, perlu menyediakan pule dan rimpang jahe yang segar secukupnya. Setelah itu, cuci bersih. Buat menjadi jus atau tumbuk sampai halus, saring dan peras airnya. Kemudian bisa meminumnya.
Selain itu, kulit pule juga bisa dibersihkan, tambahkan sepotong kunyit, sedikit jahe, dan separuh buah pala. Rebus dengan cuka encer pada periuk tanah yang tertutup rapat. Setelah mendidih diangkat dan minum selagi hangat.
9. Mengurangi gangguan pernapasan dan relaksasi
Bagian yang bisa digunakan adalah bunga dari pohon pule. Anda bisa mengambil beberapa bunga pule dan rebus sampai mengeluarkan wangi yang bisa membuat diri anda terasa tenang karena bunga pohon pule memiliki aroma esensial yang menenangkan.
Walaupun beragam manfaat pohon pule untuk kesehatan terdengar menjanjikan, tetapi masih dibutuhkan penelitian lanjut, khususnya terhadap manusia, untuk memastikannya. Jika ingin memanfaatkannya untuk pengobatan kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya dan mencegah efek samping yang merugikan.
Mengenal Lebih Dekat Pohon Cemara
Pohon Cemara merupakan pohon yang mudah ditemui di lingkungan sekitar, karena pohon cemara dapat tumbuh di berbagai tempat. Pohon Cemara banyak jenisnya, bahkan setidaknya ada 60 sampai 70 spesies di seluruh dunia.
Cemara mudah untuk ditanam, meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh besar. Pohon cemara juga dapat tumbuh di dataran tinggi bersuhu dingin. Tinggi pohon cemara dewasa bisa mencapai 20 sampai 30 meter lebih.
Pohon ini termasuk flora yang mudah dirawat dan karakter daunnya selalu hijau, tidak mudah rontok atau kering sehingga termasuk ke dalam tumbuhan Evergreen. Pohon cemara berumur panjang, karena dapat hidup hingga ratusan tahun.
Masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, karena pohon ini mudah ditemui ketika akan memasuki hari perayaan natal.
Persebaran pohon cemara sangat luas, karena ada di berbagai belahan dunia, seperti di Amerika, Eropa, Australia, Afrika dan Asia, termasuk Indonesia.
Mengenal Lebih dekat Vanili
Vanili atau vanilla merupakan salah satu jenis tanaman penghasil bubuk vanili yang memiliki aroma harum dan manis, tanaman vanili memiliki nama latin Vanilia planifola. Tanaman ini cukup menggiurkan untuk ditanam disebabkan harganya yang sangat mahal. Di pasaran buah vanili dibandrol antara 2,5 juta hingga 6.5 per kilogram. “Tanaman ini mudah ditanam dan dirawat, dan bisa tumbuh dimana saja,” ujar salah seorang petani Vanili asal Kabupaten Bima, Jufri kepada media ini, Minggu 23 April 2023.
Menurut dia, untuk wilayah yang memiliki ketinggian antara 300 hingga 800 Di atas Pemukaan laut (dpl) sangat cocok tanaman ini berkembang, tanaman dengan bentuk menyerupai kacang polong ini adalah penghasil bubuk vanili untuk berbagai kebutuhan, dan Kandungan gizi pada vanili tergolong tinggi, diantaranya adalah serat, mineral, vitamin A, B, E.
Vanili dapat hidup di iklim tropis dengan curah hujan 1000-3000 mm/tahun, dan suhu udara optimal 20oC-25oC. Selain itu kelembaban udara sekitar 60%-80% dan ketinggian tempat 300-800 m dpl. Tanah sebagai media tanam dianjurkan yang gembur, lempung berpasir kerikil, mudah menyerap air, dan pH tanah + 5,7 – 7. Tanaman vanili membutuhkan tegakan sebagai tempat menjalar. Untuk jenis tanah yang seperti itu bisa didapat di berbagai wilayah Kota Bima antara lain di wilayah Utara, Daerah Ntbo dan Busu dan juga daerah bukit di selatan, Nitu dan Oi Foo.
Saat ini kebutuhan vanili untuk eksport sangat besar, Indonesia hanya mampu menymbang 5 persen dari total kebutuhan tersebut, daerah yang masih konsisten menama vanili adalah Sulawesi, Papua, Sumatra dan NTT. Sedangkan di wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima juga dianggap cocok untuk pengembangan tanaman ini, ada banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya vanili, asalkan memiliki kelembaban yang cukup.
Komoditi pertanian ini dianggap memiliki potensi disbanding dengan tanaman lain dikarenakan harganya yang cukup menggiurkan, tanaman ini biasa digunakan untuk berbagai macam keperluan, selain aromanya yang dapat digunakan sebagai peningkat selera makan, aroma pada vanili juga dijadikan sebagai obat penenang yang dicampurkan ke dalam essential oil (minyak aroma terapi). Selain itu, perlu diketahui terdapat fakta dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi vanili secara rutin, maka kita dapat mengatasi dan menghindari depresi berat. “Dan karena vanili memiliki antioksidan tinggi, dengan mengkonsumsi vanili, anda dapat menghindari penyakit kanker, manfaat lainnya yaitu kandungan Vitamin E yang tinggi dapat membuat kulit anda menjadi lebih kencang dan awet muda. Banyak sekali manfaat dari tanaman vanili tentunya membuat banyak orang ingin membudidayakannya, bukan hanya sebagai tanaman konsumsi sendiri tapi bisa dimanfaatkan sebagai ladang bisnis yang menjanjikan
Mengenal tanaman Sawo Kecik
Tumbuhan: Sawo Kecik merupakan tanaman hias yang dapat dimanfaatkan sebagai peneduh. Akar: Sawo Kecik memiliki akar tunggang yang berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang. Batang: Sawo Kecik memiliki batang berkayu, berbentuk bulat, permukaannya terdapat alur-alur yang jelas memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu dan lepasnya kerak (bagian kulit yang mati). Percabangan tergolong percabangan simpodial(batang pokok yang sukar ditentukan) dengan cabang bersarung pendek yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Daun: Jenis daun dari Sawo Kecik termasuk daun tidak lengkap yang hanya memiliki tangkai dan helaian saja, tersusun menyirip gasal. Tangkai daun memiliki bentuk dan ukuran yang pipih dan tepinya melebar dan juga pada pangkal dan ujung tangkai daunnya menebal. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung daun tumpul, pangkal daun meruncing, tulang daun menyirip. Bunga: Bunga Sawo Kecik termasuk bunga majemuk bentuk tandan muncul di ketiak daun, berkelamin dua. Daun kelopak bulat, memiliki enam benang sari, putik menjulang ke luar, mahkota berbentuk tabung. Buah: Buah Sawo Kecik berbentuk bulat telur atau bulat telur terbalik, mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikelupas,bila masak mempunyai rasa yang manis dan kadang-kadang terasa agak sepat. Buah Sawo Kecik merupakan tipe buah buni, tunggal, dan berdaging. Fakta Menarik: Sawo Kecik tumbuh subur di daerah pesisir (pantai) yang beriklim kering hingga daerah berketinggian sekitar 500 meter dpl. Pohon Sawo Kecik mampu tumbuh di daerah bertanah kurang subur bahkan mampu berfungsi sebagai pohon perintis dan tanaman pemulih areal-areal yang kurang subur dan kritis.
Budidaya Tanaman Buah Pete Yang Mudah Dan Menguntungkan
Petai atau yang sering disebut dengan buah pete memiliki nama latin Parkia speciosa. Tanaman ini merupakan pohon tropis yang berbuah hanya pada musim tertentu. Buah pete juga termasuk tanaman yang umum kita jumpai di beberapa daerah. Hal ini tak lain karena buah petai ini memiliki pasar yang baik di Indonesia. Budidaya petai kini mulai banyak dilirik oleh berbagai kalangan, mari simak cara menanam petai yang menguntungkan.
Buah pete banyak bermanfaat sebagai makanan olahan Indonesia. Jadi, budidayanya sangat menguntungkan dan juga memiliki prospek yang bagus. Karena hal itulah, maka tak salah jika saat ini banyak orang yang mulai menjadikan buah pete sebagai tanaman budidaya.
Pohon dari buah petai ini mampu mencapai tinggi hingga 20 m. Kebanyakan, tanaman ini tumbuh baik dengan bibit dari perbanyakan melalui bijinya. Meskipun butuh waktu relatif lebih lama dalam panen pertama buah ini. Agar berbuah lebih cepat, bisa menggunakan cara perbanyakan okulasi.
Untuk mengenali tanaman ini, bisa lebih terlihat dari karakteristik tanamannya. Yang pertama bisa terlihat dari daunnya. Daun buah pete tersusun secara paralel dan berwarna hijau.
Sedangkan bunganya bersifat majemuk. Maksudnya adalah bunga pete ini berupa sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu susunan tangkai-tangkai bunga. Susunan bunga yang unik ini disebut pula dengan istilah inflorensens. Bunga pete tertutup oleh benang sari dan putik berwarna kuning serta berbentuk punuk .
Buah petai terbentuk dalam satu polong yang terdiri dari 15 sampai 20 biji. Panjangnya sendiri bisa mencapai 25cm. Warnanya hijau yang ditutupi dengan selaput tebal berwarna cokelat. Jika sudah sangat matang, maka pete ini akan mengering dan bijinya bisa dijadikan bibit untuk tanaman baru.
Ciri khas atau karakteristik lain dari buah ini adalah aromanya yang sangat khas. Banyak yang menyukainya, namun tidak sedikit pula yang kurang menyukai aroma ini. Buah yang masih muda sebagai lalapan atau bisa juga dengan memasaknya menjadi berbagai jenis masakan.
Indonesia dan juga beberapa negara Asia sangat familiar dengan buah pete. Hal inilah yang membuat budidaya pete sangat menguntungkan untuk digeluti terutama sebagai tanaman budidaya yang bersifat komersial.
Syarat Tumbuh Tanaman Pohon Buah Petai
Tanaman budidaya petai ada yang memiliki ketinggian pohon 5 bahkan sampai dengan 25 meter. Hal ini tergantung dari pemilihan bibit dan juga cara perawatannya. Kulit kayunya berwarna cokelat dan memiliki banyak cabang.
Sebagai tanaman budidaya, maka buah pete tumbuh dengan baik pada lingkungan tertentu. Kenali syarat-syarat tumbuhnya agar bisa menghasilkan jumlah panen dengan optimal. Berikut ini adalah kondisi terbaik untuk budidaya petai :
Lokasi tumbuh => Tanaman pete tumbuh dengan baik pada dataran rendah hingga pegunungan. Tanaman ini bisa pula tumbuh pada lokasi dengan ketinggian 800 mdpl. Area pananaman ini harus bersih dari gulma dan rumput liar.
Tanah =>Budidaya tanaman ini sebaiknya pada tanah yang memiliki tekstur yang halus. Pilihlah lokasi lahan dengan pH antara 5,5 dan 6,5.
Iklim => Indonesia adalah lokasi yang cocok untuk budidaya tanaman buah pete. Idealnya, tanaman ini tumbuh pada daerah atau lingkungan lembab dengan cuaca yang sedikit basah.
Lingkungan => Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik pada tempat terbuka. Untuk pemilihan lahan, pastikan tidak ada pohon atau gedung yang menaunginya. Hal ini karena tanaman ini butuh cahaya matahari untuk bisa tumbuh dengan optimal. Tanaman buah petai membutuhkan sinar matahari sepanjang hari.
Dengan syarat dan lingkungan tumbuh yang optimal di atas, maka akan menghasilkan buah pete dengan potensi yang baik. Idealnya, tanaman ini bisa menghasilkan buah pada usia tanaman 4-5 tahun. Kondisi ini khusus untuk tanaman pete dari hasil pembibitan cara vegetatif baik okulasi maupun cangkok.
Penting pula sebagai tambahan informasi bahwa mulai dari penyerbukan buah petai sampai siap panen, memerlukan waktu kurang lebih antara 3 hingga 4 bulan. Waktu ini adalah yang paling ideal hingga ukuran buah siap untuk panen dan konsumsi. Budidaya petai memiliki potensi cukup bagus dan bagi petani bisa menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.
Budidaya Tanaman Petai Yang Efektif
Tanaman pete termasuk dalam golongan pohon dengan akar tunggang yang menancap sangat dalam ke tanah. Dengan begitu, maka pohon menjadi kuat dan akan mampu menopang batang dan dahan pohon yang sangat tinggi dengan banyak cabangnya.
Tanaman yang memiliki bau atau aroma khas ini sangat mudah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Untuk mendapatkan bibit, tidak perlu untuk membuatnya sendiri. Namun ada cara yang lebih mudah dan pastinya menghasilkan pohon dengan kualitas bibit unggul.
Cara tersebut adalah dengan membeli bibit pete unggul. Inilah tugas pertama yang harus kita laksanakan sebelum mulai membudidayakan tanaman pete tersebut. Selain harganya hemat, membeli bibit petai juga lebih mudah dan lebih praktis. Dan yang pasti tanaman akan lebih cepat berbuah. Untuk mendapatkan bibit pete unggul silahkan hubungi sales marketing kami.
Selain pemilihan bibit unggul, perlu pula mengetahui cara budidaya petai secara lebih lengkap. Berikut ini adalah cara dan langkah-langkahnya:
Persiapan lahan tanam
Proses mempersiapkan tanah harus dengan cara yang tepat. Hal ini penting untuk memfasilitasi penanaman agar kondisi dan lingkungan tanam ideal untuk pertumbuhan pete nantinya. Untuk itu, lakukan beberapa hal berikut ini untuk menyempurnakan pertumbuhan tanaman dengan aroma khas ini :
Pilih tanah dengan karakteristik yang subur dan memiliki ketinggian 10 hingga 80 meter di atas permukaan laut.
Bersihkan gulma atau semak agar nutrisi tanah bisa terserap dengan baik pada akar tanaman buah petai
Untuk proses tersebut bisa memakai cangkul sebagai cara manual dan sederhana
Buat lubang tanam dengan ukuran ideal 40 x 40 x 40 cm
Berikan pupuk kandang dengan ketebalan sekitar 10 cm sebagai pupuk dasar
2. Pemilihan bibit pete yang unggul
Secara umum, petani menanam pete dari hasil pembiakan vegetatif. Jika memakai cara ini maka bisa memilih bibit dengan kriteria ketinggian mencapai ukuran 1,5 meter. Ukuran ini ideal untuk ditanam di lokasi yang telah disediakan.
Bibit unggul pete menentukan kualitas tanaman, ketahanan pada hama, hingga kualitas buah yang akan dipanen. Pembuatan bibit ini bisa dilakukan sendiri atau bisa pula dengan membeli bibit unggul.
3, Proses penanaman bibit petai
Perlakuan terhadap pemilihan bibit harus dengan hati-hati. Hal ini akan turut menentukan kualitas dari tanaman petai pada akhirnya. Idealnya, pelaksanaan proses penanaman pada saat musim hujan. Dengan begitu, kebutuhan tanaman akan supply air dapat terpenuhi dengan adanya curah hujan yang tinggi sehinggamenunjang pertumbuhannya dengan sempurna.
Buka kantong atau polybag tempat bibit petai. Cara membukanya harus dengan hati-hati dan jangan sampai merusak tanaman. Hal ini akan melindungi rusaknya akar dari tanaman pete.
Jika sudah, maka saatnya memasukkan bibit pete ke lubang tanam. Setelah itu, timbun bibit dengan tanah. Jangan lupa untuk menyirami bibit yang telah tertanam.
5. Lakukan Perawatan Tanaman Pete
Setelah bibit petai unggul tertanam dengan sempurna, maka selanjutnya perlu memperhatikan proses perawatannya. Ada beberapa poin penting yang perlu dan wajib kita lakukan. Hal ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman tersebut. Lakukan Beberapa langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
Penyiangan => Hal ini diperlukan untuk menghilangkan gulma di area sekitar tanaman petai. Dengan demikian, maka nutrisi tanah bisa terserap oleh akar-akar tanaman petai dengan sempurna.
Pemupukan => Pemupukan dapat dilakukan saat tanaman berumur 4 bulan. Pupuk organik bisa sebagai salah satu pilihan untuk menyuburkan tanah dengan alami.
Penyiraman => Langkah ini penting bagi tanaman agar tumbuh dengan maksimal, terutama saat musim kering atau kemarau.
Pemanenan => Tanaman Petai yang tumbuh dengan baik akan berproduksi saat tanaman berusia antara 3 dan 4 tahun. Inilah usia tanaman ideal yang mana buah petai bisa bermanfaat sebagai bahan konsumsi.
6. Penanganan Pete Pasca Panen
Beberapa hal di atas perlu diketahui bagi yang ingin melakukan budidaya petai sebagai tanaman komersial. Perlu diingat pula bahwa pada proses pemanenan perlu memperhatikan beberapa hal, seperti :
Cara panen => Buah petai yang sudah siap panen harus dipetik dengan pemetik atau dengan mata pisau yang tajam. Hal ini untuk menghindari petai rusak dan menjaga selalu kualitas buah ini hingga sampai ke tengan penjual.
Pengumpulan pete => Setelah panen kumpulkan petai dalam wadah keranjang atau karung bersih.
Lakukan sortir pete => Proses ini bertujuan untuk memisahkan petai berdasarkan kualitas dan ukuran. Ingat bahwa nantinya akan ada buah yang bagus dan jelek. Pisahkan untuk kemudian masuk proses penyortiran. Proses sortir buah pete ini juga untuk memisahkan pete yang cacat atau tergores dengan petai yang bagus. Selanjutnya, buah ini masuk proses pengemasan berdasarkan jenis dan ukuran.
Penyimpanan => Hal ini penting untuk menjaga kualitas hasil panen buah pete. Pastikan buah tidak disimpan bersama dengan barang yang bisa merusak buah atau kulitnya. Selain itu, jauhkan dari panas. Akan lebih baik jika tempat penyimpanan memiliki sirkulasi udara yang baik dalam suhu ruangan.
Pentingnya Memilih Bibit Pete Unggul Dan Berkualitas
Pemilihan bibit yang unggul menjadi hal dasar dan utama untuk budidaya tanaman buah pete. Oleh karena itu dalam mempelajari budidayanya, perlu tahu pula tentang pentingnya pemilihan bibit ini. Bibit buah pete yang unggul, akan menghasilkan tanaman dengan kriteria sebagai berikut :Bisa panen lebih cepat
Pohon lebih tahan hama dan penyakit
Pohon lebih kokoh
Buah berukuran besar dan dalam jumlah yang banyak
Potensi budidaya petai lebih menguntungkan
Hal di atas penting untuk diketahui, terutama sebagai bahan pertimbangan karena dengan pemilihan bibit unggul akan mempengaruhi kelanjutan pertumbuhan tanaman buah pete di masa depan. Bibit Petai ini harus benar-benar sehat dan bebas dari hama. Selain itu, daunnya berwarna hijau segar dan tidak layu. Sedangkan pada batang juga harus kokoh dan tidak kering.
Beberapa poin di atas akan membantu budidaya petai untuk memperoleh hasil yang menguntungkan, baik sebagai tanaman komersial maupun sebagai tanaman koleksi pribadi.
KOPI RASBUSTA
Jika kamu pecinta kopi, pasti sudah familiar tentang kopi Robusta. Kopi jenis ini seringkali menjadi pilihan kedua setelah Kopi Arabika. Namun, kopi Robusta memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari kopi jenis lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas segala yang perlu kamu ketahui tentang kopi Robusta, mulai dari sejarah, penanaman, proses produksi, hingga manfaat dan kekurangannya.
Sejarah Kopi Robusta
Kopi Robusta pertama kali ditemukan di Kongo, Afrika Tengah pada akhir abad ke-19. Kopi ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi populer di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Vietnam, dan Brasil.
Kopi Robusta di Indonesia mulai ditanam pada awal abad ke-20 oleh pemerintah kolonial Belanda. Kopi ini kemudian berkembang pesat di daerah-daerah seperti Sumatera, Sulawesi, dan Jawa
Cara Penanaman Kopi Robusta
Kopi Robusta tumbuh paling baik pada ketinggian 200-800 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 10 meter dan memiliki daun yang besar dan tebal.
Proses penanaman kopi Robusta dimulai dengan menanam bibit kopi di tanah yang subur. Selama tiga hingga empat tahun pertama, tanaman akan tumbuh dan berkembang biak. Setelah itu, tanaman akan mulai berbuah dan bisa dipanen.
Proses Produksi Kopi Robusta
Proses produksi kopi Robusta dimulai dengan panen buah kopi yang telah matang. Buah kopi kemudian dipisahkan dari kulitnya dan biji kopi di dalamnya diambil. Biji kopi kemudian dijemur dan diproses dengan cara kering atau basah.
Kopi Robusta yang diproses dengan cara kering akan menghasilkan kopi dengan karakteristik yang kuat dan pahit. Sedangkan kopi yang diproses dengan cara basah akan menghasilkan kopi dengan karakteristik yang lebih halus dan ringan.
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika
Kopi Robusta dan Arabika merupakan jenis kopi yang paling populer di dunia. Meskipun keduanya berasal dari tanaman yang sama, kopi Robusta dan Arabika memiliki perbedaan signifikan dalam hal rasa, aroma, dan kandungan kafein.
Kopi Robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit dibandingkan dengan kopi Arabika. Jika kopi Robusta memiliki rasa dan aroma yang lebih tajam sedangkan kopi Arabika memiliki aroma bunga dan buah-buahan. Kandungan kafein pada kopi Robusta juga lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Arabika.
Namun, kopi Robusta memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap hama dan penyakit serta pertumbuhan yang lebih cepat dan mudah. Hal ini membuat kopi Robusta menjadi pilihan yang lebih ekonomis bagi para petani.
Sifat Anatomi Dan Fisika Kayu Nyamplung
Nyamplung (Calophyllum inophyllum) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang umumnya dijumpai di daerah pesisir pantai. Pemanfaatan kayu nyamplung salah satunya yaitu sebagai bahan baku pembuatan perahu. Informasi mengenai sifat anatomi dan fisika kayu nyamplung (Calophyllum inophyllum) masih sangat terbatas. Kayu nyamplung diambil dari tiga provenan yaitu provenan Gunungkidul, Sumenep, dan Bali Timur yang dibangun oleh BBPPBPTH di Tahura Bunder, Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat anatomi dan fisika kayu nyamplung pada kedudukan radial dari tiga provenan berbeda. Hasil penelitian menunjukkan rerata dimensi sel panjang serat 0,971 mm, diameter serat 12,03 mikron, diameter lumen serat 8,284 mikron, tebal dinding serat 1,865 mikron, diameter pembuluh 101,5 mikron. Hasil pengukuran proporsi sel menunjukkan rerata proporsi pembuluh sebesar 7,25%, proporsi jari-jari 8,957%, proporsi parenkim 10,22 %, dan proporsi serat 73,58 %. Rerata kadar air basah dan kadar air kering udara berurutan sebesar 56,59 % dan 15,76 %. Sedangkan untuk berat jenis basah, kering udara, dan kering tanur sebesar 0,572; 0,592; dan 0,654. Berdasarkan analisis keragaman, faktor kedudukan radial memberikan pengaruh terhadap panjang serat, tebal dinding serat, diameter pembuluh, proporsi pembuluh, proporsi parenkim, proporsi serat, kadar air basah, kadar air kering udara, berat jenis basah dan berat jenis kering udara. Faktor perbedaan provenan memberikan pengaruh terhadap panjang serat, diameter serat, diameter lumen serat, berat jenis basah dan berat jenis kering udara. Sementara interaksi kedudukan radial dan perbedaan provenan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap sifat anatomi dan fisika.
SIRSAK MADU
Buah Sirsak mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar, buah yang memiliki duri di kulitnya ini merupakan salah satu buah yang cukup banyak diminati juga oleh masyarakat untuk dijadikan olahan jus maupun dimakan secara langsung.
Namun pernahkah Anda mendengar Sirsak Madu? Dan apa bedanya dengan sirsak pada umumnya? Tentu berbeda, Buah Sirsak Madu terkenal dengan rasa buah yang lebih manis dibandingkan sirsak biasa serta memiliki tekstur buah yang terlihat segar.
Buah yang memiliki nama latin Annona Muricata L ini konon berasal dari Karibia dan Amerika Tengah. Namun di era perkembangan jaman sekarang, sudah banyak petani petani lokal Indonesia yang mulai mengembangkan tanaman Sirsak Madu ini, baik untuk bisnis perkebunan, maupun digunakan untuk menghiasai halaman rumah.
Selain memiliki rasa yang manis, Buah Sirsak Madu juga tergolong buah yang berukuran jumbo. Tak hanya jumbo, ternyata buah ini juga memiliki biji yang relatif sedikit, hal inilah yang menjadikan Buah Sirsak Madu merupakan buah sirsak yang unggul dibandingkan sirsak biasa.
Mengenai ciri fisik dari Tanaman Sirsak Madu ini diantaranya adalah tinggi pohonnya yang mencapai rata-rata 4-9 meter. Pertumbuhannya bercabang banyak. Kemudian untuk buahnya memiliki ukuran yang agak lonjong. Kulit buahnya bersisik pendek, dengan daging buah berwarna putih dan lembek dan biji berwarna coklat kehitaman.
Tekstur buah sirsak madu lebih lembut dan segar dibandingkan sirsak jenis lainnya. Sirsak merupakan tanaman berhabitus perdu yang tumbuh tinggi sekitar 3-10 meter. Batang tumbuh tegak dan bercabang dengan diameter batang sekitar 10-30 cm.Tanaman ini dapat tumbuh baik pada kondisi daerah beriklim kering, daerah dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 1000 meter dpl. Sirsak madu juga bermanfaat sebagai buah yang baik untuk terapi penyakit asam urat dan kolesterol
· Asal Daerah : Amerika Tengah
· Asal Bibit : Okulasi (cepat berbuah) / Cangkok
· Iklim Tumbuh Optimal : dataran rendah sampai dataran tinggi (iklim panas)
· Kebutuhan Sinar Matahari : penyinaran sepanjang hari
· Masa Produktif : berbuah dalam 2 – 3 tahun
Manfaat lada tak terbatas untuk melezatkan hidangan saja, tetapi juga baik untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya itu, rempah yang umum digunakan dalam masakan ini juga memiliki beragam manfaat berkat kandungan antioksidannya yang tinggi.
Lada atau tumbuhan yang bernama latin Piper nigrum ini banyak tumbuh di negara-negara Asia. Lada terbagi atas 2 jenis, yaitu Lada hitam dan lada putih. Keduanya berasal dari tanaman yang sama dan melalui proses pengeringan. Bedanya, lada hitam berasal dari buah mentah yang dikeringkan. Sedangkan lada putih berasal dari buah yang matang dan dikeringkan, lalu dikupas dari kulitnya. Lada menyimpan berbagai kandungan nutrisi. Berbagai kandungan tersebut mendukung manfaat lada untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus mengurangi risiko terkena berbagai penyakit.
Berbagai Manfaat Lada untuk Kesehatan
Manfaat lada diperoleh dari senyawa alami utamanya, yaitu piperin, yang bersifat antioksidaen, antibakteri, dan antiradang. Selain itu, lada juga mengandung nutrisi lain berupa kalsium, magnesium, fosfor, kalsium, vitamin A, vitamin B6, dan vitamin E.
Berkat nutrisinya yang melimpah, lada sering kali digunakan untuk mengatasi kondisi kesehatan tertentu. Berikut ini adalah berbagai manfaat lada bagi kesehatan:
1. Meredakan hidung tersumbat
Manfaat lada dapat meredakan hidung tersumbat karena mengandung dekongestan alami. Dekongestan ini bekerja dengan cara mengencerkan penumpukan lendir di saluran pernapasan, sehingga Anda bisa kembali bernapas dengan lega.
Anda bisa mencampurkan lada dalam hidangan berkuah hangat, seperti sup ayam, untuk mendapatkan manfaat ini.
2. Mencegah kerusakan sel
Kandungan antioksidan yang tinggi pada lada berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Paparan radikal bebas merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penuaan dini, penyakit jantung dan kanker.
3. Menghambat pertumbuhan bakteri
Salah satu manfaat lada adalah sebagai antibakteri alami. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sifat antibakteri dalam lada terlihat mampu menghambat pertumbuhan beragam jenis bakteri penyebab infeksi (patogen), seperti E. coli Listeria, Salmonella, dan Staphylococcus.
Selain dapat mencegah berbagai penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, manfaat lada juga dapat digunakan sebagai pengawet alami makanan.
4. Mencegah dan mengatasi gangguan pencernaan
Beberapa riset menunjukkan bahwa kandungan zat piperin dalam lada dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dalam tubuh, mendukung produksi enzim pencernaan, menjaga kesehatan saluran pencernaan, dan mencegah serta membantu mengatasi diare
Lada juga bermanfaat sebagai prebiotik serta mengandung zat yang dapat melemaskan otot-otot di dinding saluran cerna, sehingga baik untuk meringankan nyeri perut dan perut kembung.
Selain itu, manfaat lada juga dapat mencegah gangguan lambung. Hal ini karena lada memiliki efek antiradang dan antibakteri yang ampuh dalam menghambat pertumbuhan H. pylori yakni bakteri penyebab tukak lambung
5. Meredakan nyeri
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lada memiliki senyawa yang bersifat antiradang. Penelitian pun menunjukkan bahwa lada memiliki manfaat sebagai pereda nyeri alami.
Berkat kandungan zat tersebut, lada baik dikonsumsi untuk membantu meringankan nyeri dan mengatasi peradangan, misalnya radang sendi (osteoarthritis) nyeri kepala, dan sakit gigi.
6. Mengontrol kadar gula darah
Piperin dalam lada diduga mampu mencegah diabetes tipe 2 Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa piperin dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah, serta meningkatkan sensitivitas insulin
Kendati demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas lada dalam mengontrol kadar gula darah.
Karena kandungan nutrisi yang melimpah, manfaat lada bagi kesehatan tak perlu diragukan. Namun, pastikan Anda tidak berlebihan dalam mengonsumsinya karena piperin dalam lada diketahui dapat menyebabkan mual, sakit kepala, batuk, dan jantung berdebar Selain itu, hentikan konsumsi lada jika muncul reaksi alergi pada tubuh Anda.
Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan lada untuk tujuan pengobatan, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Bambu kuning (dalam bahasa ilmiah Bambusa vulgaris) adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi hutan dan lingkungan. Berikut beberapa manfaat bambu kuning untuk ekosistem hutan:
1. Mencegah Erosi Tanah
Akar bambu kuning yang kuat dan menyebar luas sangat efektif untuk menjaga kestabilan tanah, terutama di lahan miring atau daerah rawan longsor. Bambu membantu mencegah erosi tanah dengan menahan butiran tanah agar tidak mudah terbawa air atau angin.
2. Menjaga Kualitas Air
Bambu berfungsi sebagai penyaring alami air hujan yang meresap ke dalam tanah, sehingga menjaga kualitas air tanah di sekitarnya. Selain itu, akar bambu kuning membantu memperlambat aliran air permukaan, yang memungkinkan lebih banyak air untuk terserap ke dalam tanah daripada mengalir langsung ke sungai atau danau.
3. Menyediakan Habitat untuk Satwa Liar
Rumpun bambu sering menjadi tempat berlindung dan habitat bagi berbagai spesies hewan. Bambu kuning bisa menjadi rumah bagi burung, mamalia kecil, serangga, dan amfibi yang bergantung pada vegetasi ini untuk berlindung dan mencari makan.
4. Menghasilkan Oksigen dan Menyerap Karbon
Bambu adalah salah satu tanaman dengan laju fotosintesis yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan oksigen lebih banyak dibandingkan banyak tanaman lain. Selain itu, bambu menyerap karbon dioksida dengan efisien, membantu mengurangi gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim.
5. Mempercepat Pemulihan Lahan Terdegradasi
Bambu tumbuh cepat dan dapat hidup di tanah yang kurang subur. Oleh karena itu, bambu kuning sering digunakan untuk rehabilitasi lahan terdegradasi karena mampu memperbaiki struktur tanah dan mempercepat pemulihan ekosistem hutan.
6. Menghasilkan Biomassa dan Bahan Bangunan Berkelanjutan
Bambu kuning dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bangunan, kerajinan, serta bahan bakar yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan bambu sebagai alternatif kayu, hal ini mengurangi tekanan penebangan pada pohon hutan asli.
7. Mengurangi Dampak Banjir
Dengan kemampuan akar yang menyerap air dalam jumlah besar, bambu kuning membantu mengurangi risiko banjir. Tanaman ini juga efektif dalam memperlambat aliran air hujan, sehingga air lebih terkendali dan bisa masuk ke dalam tanah.
Bambu kuning adalah tanaman serbaguna yang tidak hanya memperkaya ekosistem hutan tetapi juga menjadi komponen penting untuk konservasi dan keseimbangan lingkungan.
Buah durian, yang sering disebut sebagai "raja buah", memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan budaya dan ekosistem Asia Tenggara. Durian (Durio spp.) diyakini berasal dari wilayah tropis di Asia Tenggara, terutama dari hutan hujan di Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Berikut adalah beberapa poin sejarah penting terkait durian:
Buah durian, yang sering disebut sebagai "raja buah", memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan budaya dan ekosistem Asia Tenggara. Durian (Durio spp.) diyakini berasal dari wilayah tropis di Asia Tenggara, terutama dari hutan hujan di Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Berikut adalah beberapa poin sejarah penting terkait durian:
· 1.Asal dan Penyebaran
Durian telah tumbuh liar di hutan hujan Asia Tenggara selama ribuan tahun. Meskipun catatan tertulis tentang durian baru muncul dalam beberapa ratus tahun terakhir, fosil dan bukti lainnya menunjukkan bahwa tanaman ini telah ada sejak zaman prasejarah.
Tanaman ini mulai dibudidayakan dan disebarkan ke berbagai wilayah Asia Tenggara oleh masyarakat lokal dan kemudian para pedagang dan penjelajah yang membawa benihnya ke wilayah baru.
· 2.Referensi Sejarah dalam Teks Kuno
Salah satu catatan pertama mengenai durian berasal dari catatan-catatan pengelana Eropa yang menjelajah wilayah Asia pada abad ke-15 dan 16. Misalnya, pada abad ke-16, seorang penjelajah Portugis, Garcia de Orta, menulis tentang buah ini dalam catatan perjalanannya.
Istilah "durian" berasal dari kata Melayu duri*, yang berarti duri, merujuk pada kulit buahnya yang berduri tajam.
· 3.Peran Budaya dalam Masyarakat Asia Tenggara
Durian memiliki makna budaya yang kuat di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina, di mana buah ini sering dianggap sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran.
Buah ini juga menjadi bagian dari tradisi kuliner dan disajikan dalam berbagai bentuk, termasuk sebagai es krim, permen, atau campuran dalam makanan lokal.
· 4.Penyebaran ke Seluruh Dunia
Selama abad ke-20, durian mulai dikenal di luar Asia Tenggara dan diperkenalkan di negara-negara seperti Australia, Amerika, dan Eropa. Meskipun aromanya yang kuat tidak disukai oleh semua orang, durian berhasil menarik banyak penggemar di seluruh dunia.
Saat ini, Thailand adalah salah satu pengekspor durian terbesar, diikuti oleh Malaysia dan Indonesia. Buah ini diekspor dalam berbagai bentuk, seperti durian beku, pasta, dan permen, untuk memenuhi permintaan internasional.
· 5. Pengaruh Durian dalam Ekonomi dan Pertanian
Durian telah menjadi komoditas penting di negara-negara produsen utama, terutama di Thailand, yang mengekspor buah ini dalam jumlah besar setiap tahun, terutama ke negara-negara seperti Tiongkok.
Permintaan durian yang terus meningkat juga menyebabkan penelitian yang intensif pada varietas baru yang lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki rasa yang lebih manis atau aroma yang lebih halus.
· 6.Varietas dan Perkembangan Modern
Saat ini, ada lebih dari 30 spesies durian yang diketahui, tetapi hanya beberapa yang dibudidayakan untuk konsumsi. Di Indonesia, dikenal jenis-jenis durian lokal seperti durian montong, durian bawor, dan durian merah.
Inovasi juga terus berkembang, seperti teknik pembekuan untuk pengiriman jarak jauh, serta produk turunan seperti permen durian, kopi durian, dan bahkan kosmetik durian.
· Meski buah ini memicu pro-kontra karena aromanya yang kuat, durian tetap menjadi buah yang sangat dihargai, baik karena keunikannya maupun manfaatnya.